
Kecanduan judi online memberikan dampak yang begitu buruk untuk otak, awalnya korban akan senang tapi akan ada banyak kerugian yang dialami. Masyarakat mendesak pemerintah untuk membabat habis judi online yang semakin meresahkan.
Aktivitas ilegal tersebut begitu merugikan banyak orang. Bahkan menurut Hadi Tjahjanto selaku Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) hingga saat ini terdeteksi ada 4 juta orang yang melakukan kegiatan tersebut di Tanah Air.
Kecanduan Judi Online Memberikan Adiksi
dr Hari Nugroho dari Green Crescent Indonesia menuturkan bahwa adiksi judi online layaknya adiksi lain seperti adiksi perilaku karena gadget, pornografi, game, bahkan narkoba. Proses di otak juga sama, karena kecanduan judi online ini mempengaruhi jalur ‘reward’ manusia.
Namun ia menuturkan ada perbedaan input rangsangan, proses kecanduan tetap mirip. Bukan hanya faktor biologi saja, kecanduan judi online begitu dipengaruhi oleh hal lain seperti faktor ekonomi dan psikososial.
Sebagian besar orang-orang memainkan judi online dimulai karena iseng-iseng semata. Apalagi pengembang game judi online begitu mahir menciptakan suasana bermain yang mendukung pengguna agar kecanduan judi online, mereka membuat sistem permainan yang begitu menarik layaknya game biasa.
Berbagai jebakan pun dibuat agar pemain terus melakukan deposit dan mencoba game judi, jika hal tersebut berlanjut bukan hal yang tidak mungkin ia mengalami kecanduan judi online.
Situasi tersebut berulang bisa membuat otak merespon lonjakan dari neurotransmitter layaknya dopamine yang melakukan toleransi. Ini membuat otak ingin lonjakan dopamin yang lebih besar lagi sehingga pengalaman menyenangkan didapatkan kembali. Inilah yang menjadikan pemain mengalami adiksi.
Kecanduan judi online membuat otak rusak karena otak terus membutuhkan reward/pengalaman menyenangkan lebih tinggi.