
Berbagai upaya telah dilakukan pemerintah demi memberantas judi online, namun apa alasan judol sulit diberantas? Kementerian Kominfo (kini Komdigi) telah melakukan pemblokiran terhadap jutaan konten serta situs judi online.
Meski demikian nyatanya aktivitas ilegal tersebut masih tumbuh subur di Indonesia. Bahkan pada tahun 2023 saja Indonesia termasuk negara dengan pemain judi online terbanyak. Padahal Indonesia adalah salah satu negara yang tidak mengizinkan adanya aktivitas perjudian dalam bentuk apapun.
Mengapa Judi Online Sulit Diberantas?
Semuel Abrijani Pangerapan selaku Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kominfo saat itu memaparkan bahwa pemutusan akses judi online berdasarkan hasil yang didapatkan dari berbagai pihak. Mulai dari laporan masyarakat, patroli siber, dan instansi pemerintah.
Ada tiga alasan mengapa judol sulit diberantas, dikutip dari laman resmi Kominfo pada Rabu (24/8/2022) beberapa alasannya seperti di bawah ini:
1. Judi Online Diproduksi Ulang
Berdasarkan penjelasan dari Semuel Abrijani Pangerapan selaku Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo saat itu, situs judi sulit diberantas karena selalu diproduksi ulang. Pemberian nama serta domain yang mirip, bahkan memakai alamat IP.
2. Menawarkan Melalui Pesan Pribadi
Sulitnya memberantas judi online dikarenakan penawaran judol dilakukan lewat pesan pribadi sehingga Kementrian Kominfo tidak bisa mengawasi aktivitasnya.
3. Isu Yurisdiksi Hukum
Dan penyebab yang ketiga adalah isu yuridiksi hukum. Di mana setiap negara punya regulasi berbeda mengenai judi online. Ada negara yang melarang perjudian seperti Indonesia, namun ada juga yang melegalkannya seperti Filipina dan Kamboja.